Mahasiswa Gelar Aksi Nasional Tolak RUU TNI di Depan Gedung DPR RI: Soroti Potensi Kembalinya Dwifungsi Militer



Foto: Syahrial Hamzah/Jurnalistik UMT

Tangerang, Jurnalistik UMT - Massa aksi dari berbagai kampus turun dalam aksi nasional Tolak RUU TNI yang di laksanakan di kawasan Senayan di depan Gedung DPR RI pada Kamis (20/03/2025). Aksi nasional ini melibatkan kampus-kampus ternama, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Trisakti dan Universitas lainnya termasuk Universitas Muhammadiyah.

Dimulai sejak pukul 15:00 WIB massa aksi sudah ramai mulai memenuhi area kawasan gedung DPR RI. Massa aksi menyoroti kebijakan RUU TNI yang telah di sahkan DPR RI dengan sangat terburu-buru dan tidak transparan dalam pembuatan nya. Menurut massa aksi, RUU TNI ini bisa melahirkan kembali Dwifungsi TNI serta melahirkan new orde baru di masa kepemimpinan Prabowo Subianto.

Dikutip dalam Instagram @BEM.UMT, Vio selaku Menteri Sosial dan Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang menanggapi bahwa dengan ada nya militer di pemerintahan membuat pemerintahan banyak mendapatkan intervensi militer dan sangat mempengaruhi dalam membuat kebijakan negara.

"Militerisme adalah dominasi institusi, nilai, dan logika militer dalam kehidupan sipil dan politik. Akan ada terlalu banyak intervensi militer dalam pemerintahan atau pengaruh besar dalam kebijakan negara," ucap Vio.

Foto: Syahrial Hamzah/Jurnalistik UMT

Tidak hanya itu, Vio pun menjelaskan bahwa dalam rangka mencapai tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI alinea ke-4 di perlukan aparatur sipil negara yang profesional, bebas dari intervensi, bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. 

"Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 pembukaan UUD NRI tahun 1945, diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, dan mampu  menjalankan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa," tambah Vio.

Dikutip dari Hukumonline.com Massa aksi dalam aksi nasional Tolak RUU TNI setidaknya membawa 7 tuntutan. 

1. Menolak revisi UU TNI 

2. Menolak Dwifungsi Militer

3. Menarik militer dari jabatan sipil

4. Mengembalikan TNI ke barak

5. Menuntut reformasi institusi TNI

6. Membubarkan komando teritorial 

7. Mengusut tuntas korupsi dan bisnis militer.


Foto: Syahrial Hamzah/Jurnalistik UMT

Foto: Syahrial Hamzah/Jurnalistik UMT


Dalam aksi nasional ini turut hadir influencer Ferry Irwandi yang membersamai massa aksi dalam aksi nasional Tolak RUU TNI. "Untuk teman-teman mahasiswa kita sudah berjuang sebaik-baiknya, maka tetap sehat-sehat jangan mati."

Aksi berlangsung terus hingga malam hari dengan kondisi yang tidak kondusif. Massa aksi mulai membubarkan diri saat polisi mulai menembakan water canon dan melakukan tindak represif kepada massa aksi, sehingga aksi pun usai dengan dibubarkan oleh pihak kepolisian.


Penulis: Syahrial Hamzah

Redaktur Pelaksana: Deana Alyanabilla

Pimpinan Redaksi: Tiara Ayu Dijaya


Komentar