Tangerang, Jurnalistik UMT - Aksi penembakan terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak yang menyebabkan satu korban meninggal dunia dan satu korban terluka parah pada Jumat (3/1/2025) pukul 20.00 WIB.
Kejadian berawal ketika AS menyewa mobil milik IAR di kawasan Rajeg, Tangerang, selama tiga hari, sejak Selasa (31/12). Akan tetapi, IAR tiba-tiba menerima notifikasi GPS yang berada di mobil nya telah dicabut.
"Kami cek gps-nya ternyata ada 2 GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa 1 GPS," ucap Agam Muhammad Nasrudin, anak dari IAR.
IAR bersama dua anaknya langsung mengejar ke titik akhir GPS yang berada di Pandeglang. Mereka berpapasan dengan mobilnya yang ternyata sudah pindah tangan.
Bahkan, salah satu penumpang di mobil tersebut membawa senjata api dan mengaku sebagai Anggota TNI AL. IAR pun membiarkannya kabur.
"Siapa lo, saya dari anggota TNI AL nih, awas enggak loh," tutur Nasrudin mencontohkan perkataan pelaku.
Nasrudin mengungkapkan bahwa sebelum penembakan terjadi, pihaknya sempat meminta pendampingan dari Polsek setempat karena mengetahui pelaku menodongkan senjata api, akan tetapi permintaan tersebut justru ditolak.
"Dari pihak Polsek sih katanya LPnya (Laporan Polisi) belum ada terus, yang kedua itu dikira kita leasing, padahal kita sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi, dan kita bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci satu," kata Agam Rizky, yang juga anak dari IAR.
Selepas itu, IAR menghubungi Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk minta bantuan. Akhirnya, mobil kembali ditemukan di Rest Area KM 45. Begitu IAR dan ARMI menyergap salah satu pelaku, datang orang lain yang langsung melepaskan tembakan. Dalam tragedi ini dua korban tertembak. Satu korban, IAR (48), tewas, sementara korban lainnya, R (59), mengalami luka tembak di bagian tangan dan masih di tangani di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat.
Penulis: Andini Maulani
Redaktur: Tiara Ayu Dijaya
Komentar
Posting Komentar